Kamis, 29 Oktober 2009

KEPERAWATAN JIWA

Konsep Dasar Kesehatan Jiwa

 A mind that grows and adjust, is in control and is free of serious stress (rosdahl, 1999)
 Adl s/ kondisi sehat emosional, psikologis dan sosial yg t’lihat dr hub interpersonal yg memuaskan, perilaku dan koping yg efektif, konsep diri yg positif & kestabilan emosional
 Indicator of mental health include ositive attitude toward self, growth, development, self actualization, integration, autonomy, reality perception & environmental mastery.
 Menurut uu kes jiwa no. 3 th 1996 : mrp s/kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional secara optimal dr seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras dg org lain
 APA (1994) gangg jiwa adl s/sindrom /pola psikologis /perilaku yg penting secara klinis yg terjadi pd seseorang dan dikaitkan dg adanya distress (gejala nyeri)/disabilitas

Kriteria Sehat Jiwa
 Sikap positif thd diri sendiri
 Tumbuh kembang dan aktualisasi diri
 Integrasi
 Otonomi
 Persepsi realitas
 Environmental mastery(yohada)

Rentang Sehat Jiwa
 Dinamis bukan titik statis
 Rentang dimulai dari sehat optimal-mati
 Ada tahap-tahap
 Adanya variasi tiap individu
 Menggambarkan kemampuan adaptasi
 Berfungsi secara efektif, sehat

SEJARAH KESEHATAN JIWA
 Zaman colonial : sebelum ada rsj di indo, penderita gangg. Jiwa berat ditampung di rs sipil/rs militer di jkt, semarang dan Surabaya
 Zaman setelah kemerdekaan : oktober 1947 pemerintah ri membentuk jawatan urusan penyakit jiwa
 th 1950 pemerintah ri menugaskan u/ melaks. Hal2 yg dianggap penting bagi penyelenggaraan dan pembinaan keswa di indo (dibawah depkes)
1. 1 juli 1882 dibangun rsj pertama di bogor
2. 23 juni 1902 rsj lawang
3. 1923 rsj magelang
4. 1927 rsj sabang
 Metode pengobatan penderita gangguan jiwa banyak mengalami kemajuan
awal sejarah
abad pertengahan
abad ke 15/17
abad ke 18
abad ke 19
abad ke 20
th 1958 diubah menjadi urusan penyakit jiwa
th 1960 menjadi bagian kesehatan jiwa
th 1966 menjadi direktorat kesehatan jiwa

 Abad 20 (era psikiatri)
- adolph meyer (1866-1950) teori psikobiologi
- clifford beers (1876-1943) artikel perawatan intensif
- emil kraepelin (1856-1926) m’klasifikasi gangguan jiwa
- eugen bleuler (1857-1939) menemukan istlh skizofrenia
- sigmun freud (1856-1939) mengembangkan teori psikoanalisis, psikoseksual dan neurosis
- carl gustav jung (1857-1952), harry stack sullivan (1892-1949) dg teori interpersonalnya

Upaya Kesehatan Jiwa Diindonesia
Pemerintah hindia belanda mengenal 4 macam t4 perawatan penderita psikiatrik a/l :
1. Rs jiwa (kranzinnigengestichten)
2. Rs sementara (doorgangshuizen)
3. Rumah perawatan (veerplegtehuiizen)
4. Koloni

MODEL STRESS DAN ADAPTASI

Beberapa Definisi Stress
 Respon tubuh yg sifatnya non spesifik thd setiap tuntutan beban atasnya
 Gangguan pd tubuh & pikiran yg disebabkan o/ perub & tuntutan kehidupan
 S/ kondisi dinamik dlm mana seseorang individu dikonfrontasikan denga suatu peluang, kendala/tuntutan yg dikaitkan dg apa yg sangat diinginkannya dan yg hasilnya dipersepsikan sebagai tdk pasti dan penting
 S/ kondisi yg disebabkan o/ transaksi antara individu dengan lingkungan yg menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yg berasal dr situasi dan sumber daya sistem biologis, psikologis dan sosial dr seseorang

Definisi Adaptasi
 Adaptasi sbg suatu bentuk responyg sehat thd stress, dlm hal ini termasuk respon pada proses penstabilan biologis internal dan pemeliharaan psikologis dlm hal jati diri dan harga diri
 Adaptasi menurut roy (1976) adalah respon yg adaftif sebagai suatu tingkah laku yg memelihara integritas individu
 Adaptasi dipandang sebagai suatu yg positif dan ada korelasi dengan respon yang sehat

Proses Terjadinya Stress Secara Fisiologis (Dadang Hawari, 2002)

Syndrom Penyesuaian Umum (The General Adaption Syndroms)
GAS adalah suatu penjelasan dari reaksi pertahanan tiga fase yang seseorang alami ketika stress. Fase itu disebut sinyal (alarm), perlawanan (resistance), dan keletihan (exhaustion)

Model Stress
Model membagi penyebab stres ke dalam empat kategori yaitu:
1. Lingkungan fisik (physical environment stressor)
2. Individu (Individual stressor)
3. Kelompok (Group stressor)
4. Organisasi (Organizational stressor)

Tahapan Stress
Tahap I Tahap II Tahap III
TAHAP REAKSI WASPADA TAHAP MELAWAN TAHAP KELELAHAN
Reaksi sinyal
Badan menunjukkan perubahan karakteristik dari paparan pertama dan stressor. Pada waktu yang sama, ketahanannya turun.
Tahap ini terlihat reaksi psikologis dan reaksi fisiologis Ketahanan
Tahap kedua terjadi jika terus terpapar karena stressor tidak sesuai dengan adaptasi. Ketahanan naik di atas normal. Keletihan
Tahap ketiga
akan timbul gejala penyesuaian diri thd lingkungan, tanpa ada usaha untuk melawan
Contoh: sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner

MODEL ADAPTASI STRESS
Mengelola Stres
Pendekatan Individual
 Pelaksanaan teknik-teknik manajemen waktu
 Meningkatkan latihan fisik
 Pelatihan pengenduran
 Perluasan jaringan lingkungan social

Akibat-Akibat Stres
Cox mengindentifikasikan lima kategori efek dari stres yang potensial, diantaranya :
1. Subyektif
Kekhawatiran/ketakutan, apatis, rasa bosan, depresi, keletihan, frustasi, kehilangan kendali emosi, penghargaan diri yang rendah, gugup dan kesepian
2. Perilaku
Mudah mendapat kecelakaan, kecanduan alkohol, penyalahgunaan obat, luapan emosional, makan atau merokok secara berlebihan, perilaku impulsive
3. Kognitif
Ketidakmampuan untuk membuat keputusan yang masuk akal, daya kosentrasi rendah, kurang perhatian, sangat sensitif terhadap kritik, hambatan mental
4. Fisiologis
Kandungan glukosa meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, mulut kering, berkeringat, panas dan dingin.
5. Organisasi
Angka absensi meningkat, omset menurun, produktivitas rendah, ketidakpuasan kerja, loyalitas berkurang

Sehat
 Sehat adalah kedaan kesejahteraan optimal antara fisik, mental, dan sosial yang harus dicapai sepanjang kehidupan dlm rangka mencapai tingkat pertumbuhan dan perkbg yg optimal sesuai dgn usianya.
 Sehat-sakit berada dlm suatu rentang mulai dari sehat optimal pada satu kutub sampai meningggal .
Rentang Sehat Sakit
 Rentang sehat sakit mrp s/ alat ukur dlm menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dlm setiap waktu
 Dengan adanya rentang sehat sakit sehingga dapat diketahui tingkatan asuhan keperawatan yg akan diberikan serta tujuan yg ingin diharapkan dlm meningkatkan status kesehatannya


Rentang Sehat
 S/ keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit / kelemahan (who, 1974)
 Karakteristik sehat
1. Memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pd individu sbg manusia
2. Memiliki pandangan thd sehat dlm konteks lingkungan ekst dan inter
3. Memiliki hidup yang kreatif dan produktif

Faktor Yg Mempengaruhi Status Kesehatan
 Perkembangan
 Sosial dan kultural
 Pengalaman masa lalu
 Harapan seseorang tentang dirinya
 Keturunan
 Lingkungan
 Pelayanan

Rentang Sakit
 Tahapan proses sakit
1. Tahap gejala
2. Tahap asumsi terhadap sakit
3. Tahap kontak dengan yankes
4. Tahap ketergantungan
5. Tahap penyembuhan

 Dampak Sakit
1. T’jadi perubahan peran dlm keluarga
2. Terjadi gangguan psikologis
3. Masalah keuangan
4. Kesepian akibat perpisahan
5. T’jadinya perub kebiasaan social
6. Terganggunya privasi
7. Otonomi
8. Perubahan gaya hidup

 Perilaku pada orang sakit
1. Adanya perasaan ketakutan
2. Menarik diri
3. Egosentris
4. Sensitif terhadap persoalan kecil
5. Reaksi emosional tinggi
6. Perubahan persepsi
7. Berkurangnya minat

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Pengertian Komunikasi
Proses dimana informasi disampaikan kepada orang lain melalui simbol-simbol, tanda-tanda atau tingkah laku (Haber"87)
Communication is the process by which message are transferred from a source to receiver the source transfer the ideas with an intent to modify behavior of communication is to effects on of the receiver. (Rogers)
Komponen-komponen komunikasi :
1. Sender/ pengirim/ sumber pesan/ komunikator.
2. Message/pesan/informasi.
3. Receifer/penerima pesan.
4. Chanel/media yang digunakan.
5. Obyektif/tujuan.


Agar komunikasi lancar & berhasil ;
 Situasi harus tepat.
 Waktu tepat.
 Pesan yang disampaikan jelas.
Menurut Haber (1987) komunikasi dibagi 2 macam :
1. Intrapersonal (Dalam diri sendiri)
2. Interpersonal (Dg 2 orang atau lebih)
Ada 3 (tiga) komunikasi :
1) Komunikasi sosial.
2) Komunikasi collegia!.
3) Komunikasi fasi1itative.

Komunikasi terapeutik
Yaitu hubungan interpersonal dan intrapersonal dimana perawat – klien memperoleh pengalaman belajar bersama serta memperbaiki pengalaman emosional klien.
Komunikasi terapeutik mempunyai :tujuan spesifik, saling membagi pikiran, perasaan dan berorientasi pada masa sekarang (here and now), berfokus pada klien dalam memenuhi kebutuhan.
Komunikasi terapetik adl s/ bentuk komunikasi yang direncanakan secara sadar untuk membantu penyembuhan/pemulihan
Ciri-ciri komunikasi terapeutik :
1. Empati
2. Rasa percaya “trust”
3. Validasi
4. Perhatian
Hambatan – hambatan komunikasi
a. Sosialisasi
b. Memberi nasehat tdk ada kaitannya
c. Memberi dorongan sepintas
d. Melindungi suatu situasi
e. Menawarkan keyakinan yg kurang sesuai
f. Memberikan pujian secara stereotipe
g. Menahan ekspresi emosi dg pertanyaan tertutup
h. Menginterupsi

Tekhnik komunikasi terapetik
1. Mendengarkan (listening).
2. Pertanyaan terbuka
3. Mengulang pertanyaan
4. Klarifikasi
5. Refleksi
6. Focussing
7. Berbagi persepsi
8. Diam
9. Meyakinkan kembali.
10. Merumuskan masalah.
11. Pemecahan masalah (problem solving).
12. Memberi petunjuk apa yang akan terjadi (providing anticipatory)
13. Menghindari hambatan dalam komunikasi.

Lingkungan terapetik
Adl lingkungan yang ditata untuk menunjang proses terapi baik fisik, psikis/mental maupun sosial agar membantu penyembuhan atau pemulihan pasien
5 aspek lingkungan terapetik
1. Aspek fisik
2. Aspek intelektual
3. Aspek sosial
4. Aspek emosional
5. Aspek spiritual



Karakteristik umum lingkungan terapetik
• Distribusi kekuatan
• Komunikasi terbuka
• Struktur interaksi
• Aktivitas/kegiatan
• Partisipasi keluarga dan masyarakat
• Peran perawat dlm lingkungan terapetik

Tugas perawat dlm fase hub terapetik
Prainteraksi
1. Mengkaji perasaan, fantasi, rasa takut dlm diri sendiri
2. Menganalisis kekuatan & keterbatasan profesional diri sendiri
3. Mengumpulkan data ttg pasien
4. Merencanakan pertemuan pertama dg pasien
Perkenalan/orientasi
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengkaji fikiran, perasaan & tindakan pasien
3. Mengidentifikasi masalah pasien
4. Menjelaskan tujuan kepada pasien
5. Merumuskan kontrak
Fase kerja
1. Mengkaji stressor
2. Mediskusikan dan mengatasi perilaku resistens
Terminasi
1. Menetapkan realitas perpisahan
2. Meninjau kemajuan terapi dan pencapaian tujuan
3. Mengkaji secara timbal balik perasaan penolakan, kehilangan, kesedihan serta perilaku yg terkait

1 komentar:

  1. Casino: What it's Like To Play With Real Money Online
    It's easy to 안산 출장샵 find yourself 양산 출장마사지 searching for the best sites to play 목포 출장안마 real money casino 서산 출장샵 games, or simply using online gambling sites 순천 출장샵 that give you a fun experience

    BalasHapus